Sabtu, 09 Maret 2013

SJARAH KA'BAH



Sejarah Ka'bah

By Muis Pikahulan

Allah subhanahu wata’ala telah memerintahkan Nabi Ibrahim ‘alaihi salam untuk membangun Baitul ‘Atiq, yaitu masjid yang diperuntukkan bagi manusia untuk mereka menyembah Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah kemudian menunjukkan kepada Nabi Ibrahim, di mana hendaknya bangunan tersebut dibangun. Allah menunjuki Nabi Ibrahim lewat wahyu yang diturunkan kepadanya.
Para ulama salaf mengatakan bahwa di setiap tingkat langit terdapat sebuah rumah. Penduduk langit tersebut beribadah kepada Allah di rumah tersebut. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim ‘alaihi salam membuat bangunan seperti itu pula di muka bumi.
Bagaimanakah kisah pembangunan Ka’bah oleh Nabi Ibrahim yang dibantu oleh putra beliau Nabi Ismail ini? Kisahnya agak panjang. Kita mulai sekarang ya…
Dahulu, Nabi Ibrahim ‘alahi salam membawa istrinya Hajar dan putra beliau Ismail ke daerah Makkah. Pada saat itu, Hajar dalam keadaan menyusui putranya.
Nabi Ibrahim kemudian menempatkan Hajar dan Ismail ke sebuah tempat di samping pohon besar. Pada saat itu, di tempat tersebut tidaklah terdapat seorang pun dan tidak pula ada air. Nabi Ibrahim kemudian meninggalkan keduanya beserta geribah yang di dalamnya terdapat kurma, serta bejana yang berisi air.
Ketika Nabi Ibrahim hendak pergi, Hajar mengikuti beliau seraya bertanya, “Wahai Ibrahim, ke manakah engkau akan pergi? Apakah engkau akan meninggalkan kami padahal di lembah ini tidak terdapat seorang pun dan tidak ada makanan apa pun?”
Hajar mengucapkannya berkali-kali, namun Nabi Ibrahim tidak menghiraukannya. Hajar kemudian bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkan engkau berbuat ini?” Nabi Ibrahim kemudian menjawab, “Iya.” Hajar lalu berkata, “Dia tidak akan membiarkan kami.” Hajar kemudian kembali.
Di daerah Tsaniah, ketika sosok beliau hilang dari pandangan keluarga yang beliau tinggalkan, Nabi Ibrahim berdoa,
“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Padang pasir
Ketika persedian air mereka habis, Hajar pun mencari air untuk dia dan putranya. Dia pergi ke bukit Shafa, mencari-cari adakah orang di sana, namun dia tidak menemukan siapa pun di sana.
Hajar pun kemudian pergi ke Marwah dan mencari-cari orang pula di sana. Dia juga tidak mendapati seorang pun.
Hajar berulang-ulang pergi dari Shafa ke Marwah, sebaliknya dari Marwah ke Shafa sampai tujuh kali. Oleh karena itu, di dalam ibadah haji ada yang namanya Sai, yaitu berlari-lari kecil dari Shafa ke Marwa dan sebaliknya sampai tujuh kali.
Sampai ke Marwah, Hajar mendengar suara. Lalu dia berkata, “Diamlah”. Dia mendengar suara itu, lalu mencari sumber suara itu dan berkata, “Aku telah mendengarmu, apakah engkau dapat memberikan bantuan?”
Ternyata dia berada bersama malaikat di tempat di mana terdapat air zam-zam. Lalu, malaikat itu mengais-ngais tanah hingga akhirnya muncul air. Selanjutnya, ia pun menuruni air tersebut, mengisi bejananya dan kembali ke putranya Ismail, kemudian menyusuinya.
Malaikat lalu berkata kepada Hajar, “Janganlah engkau takut disia-siakan, karena di sini akan dibangun sebuah rumah oleh anak ini dan bapaknya. Dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan keluarganya”
Setelah beberapa waktu berlalu, serombongan suku Jurhum datang ke tempat tersebut dan tinggal di sekitar air zam-zam bersama Hajar dan Ismail. Ini semua mereka lakukan atas izin dari Hajar.
Nabi Ismail pun beranjak dewasa dan belajar Bahasa Arab dari Suku Jurhum tersebut. Beliau juga menikah dengan salah seorang wanita mereka. Diceritakan pula bahwa Hajar kemudian meninggal dunia.
Pada suatu saat, Nabi Ibrahim datang ingin menjenguk Nabi Ismail ‘alaihimassalam. Namun, beliau hanya menemui istri Nabi Ismail saja.
Nabi Ibrahim bertanya kepada wanita tersebut ke mana kiranya Nabi Ismail pergi. Istrinya menjawab, “Dia sedang mencari nafkah untuk kami.”
Nabi Ibrahim lalu bertanya tentang keadaan mereka. Istri Nabi Ismail menjawab, “Kami dalam kondisi yang jelek dan hidup dalam kesempitan dan kemiskinan.”
Mendengar jawaban tersebut, sebelum pulang Nabi Ibrahim berpesan kepada wanita itu untuk menyampaikan salam kepada Nabi Ismail dan berpesan agar Nabi Ismail mengganti pegangan pintunya.
Setelah Nabi Ismail kembali ke rumah, istrinya pun menceritakan peristiwa tadi dan menyampaikan pesan Nabi Ibrahim kepada suaminya.
Mendengar hal tersebut, Nabi Ismail pun berkata kepada istrinya, “Itu tadi adalah bapakku. Ia menyuruhku untuk menceraikanmu, maka kembalilah engkau kepada orang tuamu.”
Nabi Ismail pun menceraikan istrinya tadi sesuai dengan pesan Nabi Ibrahim dan kemudian menikah lagi dengan seorang wanita dari Bani Jurhum juga.
Setelah beberapa waktu berlalu, Nabi Ibrahim kemudian kembali mengunjungi Nabi Ismail. Namun, Nabi Ismail tidak ada di rumah. Nabi Ibrahim pun menemui istri Nabi Ismail yang baru.
Beliau bertanya dimana Nabi Ismail sekarang. Istrinya menjawab bahwa Nabi Ismail sedang mencari nafkah.
Nabi Ibrahim juga bertanya tentang keadaan mereka. Wanita itu menjawab bahwa keadaan mereka baik-baik saja dan berkecukupan, sambil kemudian memuji Allah azza wa jalla.
Nabi Ibrahim lalu bertanya tentang makanan serta minuman mereka. Wanita itu menjawab bahwa makanan mereka adalah daging, adapun minuman mereka adalah air. Maka Nabi Ibrahim mendoakan kedua hal ini, “Ya Allah berkatilah mereka pada daging dan air.”
Setelah itu, Nabi Ibrahim pun pergi dari rumah Nabi Ismail. Namun, sebelumnya beliau berpesan kepada wanita itu agar Nabi Ismail memperkokoh pegangan pintunya.
Ketika Nabi Ismail pulang, beliau bertanya kepada istrinya, “Adakah tadi orang yang bertamu?”
Istrinya menjawab, “Ada, seorang tua yang berpenampilan bagus.” Dia memuji Nabi Ibrahim.
“Ia bertanya kepadaku tentang dirimu, maka aku jelaskan keadaanmu kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita, dan aku jawab bahwa kehidupan kita baik-baik saja.”
Nabi Ismail kemudian bertanya, “Apakah dia memesankan sesuatu kepadamu?”
Istrinya kembali menjawab, “Ya. Ia menyampaikan salam kepadamu dan menyuruhku mengokohkan pegangan pintumu.”
Nabi Ismail berkata, “Itu adalah ayahku dan engkau adalah pegangan pintu tersebut. Beliau menyuruhku untuk tetap menikahimu (menjagamu).”
Waktu pun berlalu. Suatu saat ketika Nabi Ismail sedang meraut anak panah, Nabi Ibrahim pun datang. Nabi Ismail pun bangkit menyambutnya, dan mereka pun saling melepaskan rindu.
Selanjutnya, Nabi Ibrahim berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya Allah menyuruhku menjalankan perintah.”
Ismail menjawab, “Lakukanlah apa yang diperintahkan Rabbmu.”
“Apakah engkau akan membantuku?”, Tanya Nabi Ibrahim kembali.
“Aku pasti akan membantumu.” seru Ismail.
Nabi Ibrahim kemudian menunjuk ke tumpukan tanah yang lebih tinggi dari yang sekitarnya. Beliau berkata, “Sesungguhnya Allah menyuruhku membuat suatu rumah di sini.”
Pada saat itulah, keduanya kemudian meninggikan pondasi Baitullah. Ismail mulai mengangkut batu, sementara Ibrahim memasangnya.
Setelah bangunan tinggi, Ismail membawakan sebuah batu untuk menjadi pijakan bagi Nabi Ibrahim. Batu inilah yang akhirnya disebut sebagai maqam (tempat berdiri) Nabi Ibrahim.
Mereka pun terus bekerja sembari mengucapkan doa, “Wahai Rabb kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Ka’bah
Sampai akhirnya tuntaslah pembangunan baitullah itu. Ka’bah pun akhirnya berdiri di bumi Allah ‘azza wa jalla.(*)
(Sumber: Kisah-Kisah tentang Ka’bah, Penerbit Al-Ilmu)

MENJAWAB FITNAHAN NON MUSLIM SOAL MARYAM SUDARA HARUN



QS. Maryam 27-28
[27] Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.

[28] Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",


masalah dipanggilnya Maryam saudara Harun ini sering dijadikan alasan para Misionaris untuk melontarkan tuduhan-tuduhan bahwa Al-Qur'an salah menuliskan sebuah sejarah,menganggap maryam Ibu Isa As hidup semasa Harun as dan Musa as, yang rentang waktunya berbeda sekitar 15 abad.

benarkah tuduhan tersebut , dan apa alasan-alasan mereka melontarkan tuduhan tersebut?
1. Maryam yang dikisahkan di dalam Al Qur'an punya nama yang mirip dengan Miryam yang benar-benar saudara harun dan Musa didalam alkitab.

Kel. 15:20 Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.

2. maryam yang dikisahkan didalam Al-Qur'an punya ayah yang bernama Imran yang mirip dengan nama Ayah Miryam,Harun dan Musa didalam Al-kitab.

Bil. 26:59 Dan nama isteri Amram ialah Yokhebed, anak perempuan Lewi, yang dilahirkan bagi Lewi di Mesir; dan bagi Amram perempuan itu melahirkan Harun dan Musa dan Miryam, saudara mereka yang perempuan

1Taw. 6:3 Anak-anak Amram ialah Harun, Musa dan Miryam. Anak-anak Harun ialah Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.


jawaban

pertama soal perbedaan makna panggilan dan penjelasan
sekarang kita perhatikan secara seksama keterangan maryam saudara harun di dalam Al Qur'an

Qs Maryam 27-28
[27] Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.

[28] Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina"
,

penyebutan Saudara Harun kepada Maryam didalam Qs Maryam 28 adalah satu-satunya ayat yang menyebut demikian.

dan penyebutan "saudara harun" bukan sebuah penjelasan tentang beliau tetapi sebagai sebuah panggilan kepadanya. panggilan dari Kaumnya setelah mengetahui ia punya anak.

maka apakah sebuah panggilan pasti bermakna yang sebenarnya? tidak bukan?
banyak sekali kemungkinan dari makna sebuah panggilan,bisa makna sesungguhnya,bisa sebagai panggilan "alias",bisa sebagai olok-olok, bisa bermakna kiasan dll

bandingkan dengan apa yang tercatat didalam alkitab,bahwa Miryam saudara harun adalah sebuah penjelasan tentang siapa Miryam!

Saya ambil contoh tentang sebuah panggilan dari yang tercatat didalam alkitab

Yohanes pembaptis memanggil kepada orang Farisi dan saduki sebagai keturunan Ular beludak
Mat. 3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Luk. 3:7 Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka yang akan datang?


apakah dengan keterangan ayat ini bisa menjadi keterangan bahwa Orang yahudi dari golongan Farisi dan Saduki adalah keturunan Beludak yang sesungguhnya?

apalagi panggilan tersebut bukan saja dilakukan oleh Yohanes pembaptis tetapi Yesus pun juga menggunakan panggilan demikian.

Mat. 12:34 Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.

bahkan Yesus tidak sekedar memanggil sebagai Keturunan saja tetapi juga memanggil Ular kepada para Ahli Taurat dan orang farisi

23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh

23:30 dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.

23:31 Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.

23:32 Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!

23:33 Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?

23:34 Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota,


apakah mereka yang suka membuat tuduhan kepada Al-Qur'an tersebut juga berfikir bahwa Para Ahli Taurat dan orang Farisi benar-benar Ular dan keturunan ular beludak?

kalau mereka konsisten dengan teori "tuduhannya" tersebut, tetapi saya rasa hanya orang gila yang menganggap makna panggilan Ular dan keturunan Ular beludak adalah makna sesungguhnya bukan makna kiasan ,bahwa Orang Farisi benar-benar keturunan Ular!

kedua tentang keterangan ayat-ayat lain
kemudian juga kita harus perhatikan juga ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang Maryam didalam Al-Qur-an.

Didalam Al Qur'an secara jelas menyebut Maryam hidup semasa Zakaria ayah Yahya (yohanes pembaptis)
[35] (Ingatlah), ketika istri Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitulmakdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

[36] Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk."

[37] Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

[37] Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

[38] Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".

[39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

[40] Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?" Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya".

[41] Berkata Zakaria: "Berilah aku suatu tanda (bahwa istriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".


sangat jelas sekali Bahwa Maryam tidak sekedar hidup semasa Zakaria ayah Yahya / Yohanes tetapi ia Zakaria adalah yang memelihara dan mendidiknya.

adapun keterangan soal latar belakang Maria Ibu Yesus /Isa As didalam Injil yang empat (kanonik) sangat minin sekali menjelaskan tentangnya,satu-satunya Injil yang menjelaskan adalah Injil Lukas!

dan ternyata keterangan dari Al Qur'an sama dengan keterangan Lukas bahwa Ibunda Isa as /Yesus yaitu Maryam/maria hidup semasa Zakaria ayah Yahya/Yohanes!

bahkan didalam Injil Lukas tidak sekedar hidup semasa ternyata Maryam adalah sanak/ saudara dari Istri Zakaria yang keturunan Harun

Lukas 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

Lukas 1:5. Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.

1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,

1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."

1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."

ketiga , tidak ada keterangan didalam Al-Qur'an Maryam hidup semasa Harun dan Musa

tak ada satupun ayat yang mendukung bahwa Maryam ibu Isa As hidup semasa Harun dan Musa.

dan persoalan itu sangat berbeda sekali dengan keterangan Alkitab yang secara jelas dan tegas bahwa miryam hidup semasa Harun dan Musa.

Bil. 12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.

Bil. 12:4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.

Bil. 12:5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.

Mi. 6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu


keempat soal nama Ayah yang mirip.

tak ada satupun keterangan di dalam Al-Qur'an Imran juga ayah dari harun dan Musa,karena sangat jelas sekali Al-Qur'an hanya menyebut nama anak Imran hanya Maryam!

itu sangat berbeda sekali dengan apa yang tercatat didalam alkitab

Bil. 26:59 Dan nama isteri Amram ialah Yokhebed, anak perempuan Lewi, yang dilahirkan bagi Lewi di Mesir; dan bagi Amram perempuan itu melahirkan Harun dan Musa dan Miryam, saudara mereka yang perempuan.

1Taw. 6:3 Anak-anak Amram ialah Harun, Musa dan Miryam. Anak-anak Harun ialah Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.

dan soal kesamaan nama anak dan ayah,apa yang aneh dengan persoalan ini?
bukankah pada saat itu banyak orang yang menggunakan nama-nama yang sama dengan nama leluhurnya.

apa tidak ada kemungkinan ada kesamaan nama secara kebetulan saja?

apakah dengan nama yang sama antara anak dan Ayah maka dianggap orang yang sama dengan pemilik nama sebelumnya?

sebagai contoh kongkrit apa yang tertulis di alkitab

Kej. 37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba .......................

mat 1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria...................

apakah Yusuf suami maria adalah orang yang sama dengan apa yang tercatat didalam Kejadian 37:2?


tidak bukan??
jadi tuduhan-tuduhan tersebut tentang Maryam"dipanggil saudara Harun" mereka masih berfikir Maryam = Miryam saudara Harun dan Musa?

sebuah tuduhan yang berdasar argumentasi yang kuat atau tuduhan yang berdasarkan rasa iri dan dengki semata?

SILSILAH YESUS DALAM BIBLE



                        



Dalam Injil Kitab Matius 1: 1 6 (Injil Yesus/Injil Perjanjian Baru), diterangkan silsilah Yesus, antara lain tersebut sebagai berikut:

1. Bahwa inilah silsilah Kristus, yaitu anak Daud, anak Ibrahim.

2. Maka Ibrahim memperanakkan Ishak; dan Ishak memperanakkan Yakub; dan Yakub memperanakkan Yahuda serta adik-beradik.

3. maka Yahuda dengan Tamar memperanakkan Paris dan Zarah; dan Paris memperanakkan Ezrom; Ezrom memperanakkan Aram.

4. maka Aram memperanakkan Aminadab, dan Aminadab memperanakkan Nahsyun; dan Nahsyun memperanakkan Salmun.

5. maka Salmun dengan Rahab memperanakkan Boaz; dan Boaz memperanakkan Obe’d memperanakkan Yisai.

6. dan Yisai memperanakkan baginda Daud; maka Daud dengan bekas istri Uria memperanakkan Sulaiman.

Dari silsilah Yesus yang tersebut di atas, ada lima orang yang hendak diperkatakan, yaitu: 1). Yahuda, 2). Tamar, 3). Paris, 4). Rahab, 5). bekas istri Uria. Kelima orang tersebut termasuk orang-orang yang asal-usul turunan Yesus.

Menurut silsilah itu Paris disebut anak Yahuda dari istrinya Tamar. Dalam Injil Kitab Kejadian 38: 13 – 29 (Zabur/Taurat/Injil Perjanjian Lama) tersebut, Paris adalah anak zina, yaitu Yahuda berzina dengan Tamar menantunya sendiri. Dari perzinaan itu lahir Paris. Maka segala turunan Paris menurut Injil termasuk Yesus sendiri adalah menjadi turunan anak zina (dan anak pezina; peny.).

Rahab yang menjadi ibu bagi Boaz, menurut Injil Kitab Yusak 2: 1; 22 – 23 (Taurat/Zabur/Injil Perjanjian Lama) dan Injil Kitab Ibrani 11 – 31 (Taurat/Zabur/Injil Perjanjian Lama), adalah seorang pelacur. Jadi Boaz dan turunannya termasuk Yesus sendiri adalah menjadi turunan pelacur.

Bekas istri Uria yang menjadi istri Daud dan beranakkan Sulaiman, menurut Injil Kitab 2 Semuel 11: 4 (Taurat/Zabur/Injil Perjanjian Lama), adalah seorang perempuan yang telah berzina dengan Daud hingga mengandung (dan melahirkan Sulaiman; peny.). Dengan demikian turunannya (Sulaiman, dll; peny.) termasuk Yesus sendiri adalah turunan perempuan yang telah berzina (dan anak zina; peny.).


Dari keterangan Injil di atas, diketahui bahwa Yahuda sudah berzina, Tamar sudah berzina, Paris anak zina, Rahab adalah pelacur, Boaz anak Rahab anak pelacur, bekas istri Uria sudah berzina dan raja Daud disebut Injil telah berzina juga hingga lahir Sulaiman. Maka menurut Injil, silsilah turunan Yesus adalah dari pada orang-orang yang tersebut.
nabi daud mgintip istri nya org lai, dan berzina, samapi hamil

2 Samuel 11:1 Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.

2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya .

3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu."

4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia . Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.

5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung
."
 

Sample text

Sample Text

Sample Text