Sabtu, 13 April 2013

BUKTI SEJARAH ISLMA MALUKU

By: Muis Pikahulan

Karapodi  adalah nama salah satu dusun yang terletak di ujung timur Negeri Siri-Sori Islam. Salah satu tokoh di Agama Negeri Siri Sori Islam, menyampaikan temuannya di dusun tersebut berupa makam tua dengan empat batu nisan diatasnya. Ustazd Hamid Kaplale (almarhum), begitu nama tokoh masyarakat yang menyampaikan kabar atas temuan tersebut. Sepintas kabar itu tidak terlalu menarik, namun kemudian menjadi heboh ketika warga mulai ramai berziarah ke makam tersebut.
Sejumlah warga menjadi heran, setelah melotot kearah tulisan yang mencolok pada salah satu batu nisan setinggi 60 centi meter. Tulisan berbentuk relief itu menyebutkan angka    1286 dengan menggunakan bilangan Arab. Deretan angka yang cukup fantastik, karena menunjukan tahun wafatnya ahli kubur. Empat batu nisan yang terbuat dari jenis batu kapur itu, saling berhadapan. Dua diantaranya tidak dibumbuhi tulisan apapun. Satu diantaranya yang berada pada bagian kaki kubur bertuliskan tahun wafat ahli kubur dan satu lainnya yang berada pada bagian kepala juga berjejer tulisan Arab gundul (tanpa tanda baca).
Warga setempat menduga tulisan itu adalah nama dari ahli kubur. Namun hingga kini belum ada yang mampu membacanya. Meski terlihat jelas aksara Arab yang terukir, tapi masih sukar untuk mengungkap misteri nama siapa dari ahli kubur tersebut. Selain sukar dibaca, angka tahun pada batu nisan itu juga tidak tertera tahun masehi atau hijriah. Bila angka itu adalah tahun hijriah bisa diartikan pemilik kubur wafat sekitar tahun enam ratusan lebih.
Keberadaan empat batu nisan itu juga menimbulkan berbagai pendapat dari warga, ada sebagian orang menyimpulkan  kuburan itu berisi dua orang sesuai jumlah batu nisan, sebagiannya lagi menyebutkan makam itu hanya berisi satu orang, sesuai tulisan arab gundul yang tertera pada bagian nisan kepala.
Terlepas dari perbedaan pendapat warga setempat, namun menurut beberap ahli sejarah di Maluku, Penemuan Kuburan Tua ini merupakan salah satu temuan Unik dan sekaligus sebagai salah satu tanda-tanda keberadaan Islam di Maluku. karena sangat sukar dirunut sesuai sejarah kehadiran Islam di Maluku, sekaligus menjadi situs sejarah tertua di Maluku.  Boleh percaya atau tidak, namun fakta sejarah ini telah membuka tabir baru sejarah kebaradaan Islam di Maluku yang selama ini oleh ahli sejarah belum sepenuhnya merilisnya dengan baik.
Logikanya, di zaman itu leluhur di daerah ini sudah mengenal bahkan familiar menggunakan abjad dan angka Arab. Sebuah temuan yang sangat jauh berbeda dengan penuturan sejarah masuknya Islam di tanah Maluku. Sejatinya, sejarah masuknya Islam seperti yang tertuang di sejumlah literatur menyebutkan bahwa Islam masuk ke Maluku melalui saudagar –saudagar Arab, yang melakukan syiar dengan cara berdagang. Tahun masuknya para pedagang-pedagang Arab itu pun, sangat jauh berbeda bila dikaitkan dengan penemuan kuburan tua bertuliskan tahun wafatnya ahli kubur ini. Lalu sejak kapan Islam masuk ke Maluku? Apakah sudah lebih awal sebelum tahun yang tertera pada nisan kuburan tua itu? Jawabannya Wallahualam….
Lalu bagaimana benda bersejarah itu ditemukan? Hingga kini belum adanya penjelasan dari saksi mata (penemu) tentng kronologis penemuan secara terperinci. Informasi  yang berhasil kami himpun dari beberapa waga setempat yakni makam tua tersebut sebenarnya telah lama ditemukan namun mereka yang sudah sejak awal melihatnya, enggan menyebarluaskan keberadaan makam tersebut. “Kuburan itu sudah diketahui sekitar Bulan Maret Tahun 2006 lalu, namun masih dirahasiakan oleh Raja dan sejumlah stafnya. selain kuburan tersebut, ada juga kuburan tua lainnya yang ditemukan, namun   kuburan-kuburan tersebut enggan disebutkan tempatnya, karena masih dirahasiakan oleh warga setempat dan belum mau disebarluaskan

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text